Selasa, 14 Januari 2020

Ujian Softskill Mnj.Pemasaran era rev.4#

Nama : Apriliano Beckham Agertamma
Npm : 10216990
Kelas : 4ea26
Mata Kuliah : Mnj.Pemasaran Era Rev.Industri4#


Bagi negara, apakah fintech mampu memberikan manfaat dalam mendorong transmisi pada kebijakan ekonomi?

  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan perkembangan financial technologi (fintech) mulai tumbuh pesat bisa dimanfaatkan untuk kepentingan perekonomian nasional. Sehingga Fintech harus menjalankan bisnis dengan mengutamakan aspek perlidungan konsumen.
  
  Indonesia juga memiliki modal besar untuk mendukung perkembangan fintech yaitu jumlah masyarakat kelas menengah yang mencapai 45 juta orang, serta total pengguna internet yang mencapai 150 juta.
  
  Untuk mendorong manfaat fintech, OJK telah menyediakan kerangka pengaturan dan pengawasan yang memberikan fleksibilitas ruang inovasi namun tanpa mengorbankan prinsip-prinsip transparan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness (TARIF), melalui penyediaan payung hukum inovasi keuangan digital dan pengaturan per produk seperti layanan inovasi keuangan keuangan digital, layanan digital banking, peer to peer lending dan equity crowdfunding.
  
  Khusus untuk layanan peer to peer lending, OJK juga telah menunjuk Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk menetapkan standar (code of conduct) dengan menggunakan pendekatan disiplin pasar yang berlaku bagi anggotanya dan menyediakan Pedoman Perilaku Pemberian Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Secara Bertanggung Jawab, yang memberikan panduan etika serta perilaku bertanggung jawab bagi anggota AFPI.

  Perkembangan fintech P2P Lending hingga januari 2019 tercatat total pinjaman sebesar Rp 25,9 trliiun, outstanding pinjaman Rp 5,7 triliun. Adapun perusahaan terdaftar atau berizin sebanyak 99 perusahaan. Sedangkan jumlah rekening lender atau pemberi pinjaman ada 267.496 dan jumlah rekening borrower atau peminjam sejumlah 5.160.120. Guna membangun perlindungan bagi masyarakat pengguna fintech P2P lending OJK terus meminta agar masyarakat hanya bertransaksi melalui fintech P2P lending yang terdaftar dan berizin OJK.


Apakah fintech dapat mendorong strategi nasional Keuangan Inklusif/SKNI khususnya di negara Indonesia?

   Kehadiran financial technologi membawa banyak manfaat baik untuk masyarakat. Tidak hanya itu, negara dan perusahaan layanan keuangan juga turut merasakannya. Bagi masyarakat, konsumen bisa menikmati pelayanan yang lebih baik dan cepat, pilihan yang lebih banyak, pengeluaran biaya lebih murah dan terciptanya produk yang berkualitas. Selain itu, UMKM Indonesia pun merasa terbantu dengan adanya kemudahan dalam bertransaksi dengan konsumen. Sehingga, tingkat kesejahteraan penduduk akan semakin meningkat.

   Fintech juga dapat meningkatkan perekonomian dan keuangan nasional dengan adanya berbagai kemudahan dalam memenuhi keperluan keuangan, melakukan ekspor, jual beli antar pulau, dan sebagainya untuk kesejahteraan masyarakat. Fintech juga mendorong transmisi kebijakan ekonomi, meningkatkan kecepatan perputaran uang, mendorong Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI dan percepatan peredaran uang. Tentu hal ini mampu meningkatkan dan memengaruhi ekonomi agar menjadi semakin baik dari tahun ke tahun.

   Bagi perusahaan maupun institusi keuangan, mereka akan mendapatkan berbagai kemudahan seperti menyederhanakan rantai transaksi keuangan, menekan biaya operasional dan biaya modal yang tinggi diawal sehingga keuntungan yang akan diperoleh semakin besar. Serta mudahnya akses informasi keuangan tanpa harus ribet. Informasi keuangan ini akan membuat pengusaha bisa lebih matang dalam merencanakan usaha.

   Peranan FinTech dalam sistem pembayaran yang mampu menggantikan peran lembaga keuangan formal seperti bank adalah menyediakan pasar bagi pelaku usaha, menjadi alat bantu untuk pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring, membantu pelaksanaan investasi yang lebih efisien, mitigasi risiko dari sistem pembayaran yang konvensional, membantu pihak yang membutuhkan untuk menabung, meminjam dana dan penyertaan modal. Serta Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia juga berperan dalam memastikan lalu lintas pembayaran yang telah terpenetrasi oleh teknologi agar tetap berjalan dengan tertib dan aman serta mendukung pilar-pilar dalam pencapaian visi dan misi Bank Indonesia.

Minggu, 08 Desember 2019

Aspek Pengambilan Keputusan Keuangan Terkait dengan Kurs Mata Uang Asing, Serta Kemungkinan Implikasi Bisnis yang Terjadi Akibat Fluktuasi Nilai Tukar

Nama Kelompok :
Apriliano Beckham Agertamma
Mohammad Annas Bani Malik
Muhammad Fariz


Aspek Pengambilan Keputusan Keuangan Terkait dengan Kurs Mata Uang Asing, Serta Kemungkinan Implikasi Bisnis yang Terjadi Akibat Fluktuasi Nilai Tukar

v  Sistem Keuangan Internasional
Keuangan internasional (juga disebut ekonomi moneter internasional atau ekonomi makro internasional) adalah cabang ekonomi keuangan yang mempelajari keterkaitan dua negara atau lebih dari sisi moneter dan ekonomi makro. Keuangan internasional mempelajari dinamika sistem keuangan global, sistem moneter internasional, neraca pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung, dan hubungannya dengan perdagangan, rdagangan internasional.
Keuangan internasional, kadang disebut keuangan multinasional, menangani manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional harus menilai dan mengelola risiko internasional seperti risiko politik dan risiko valuta asing, termasuk keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi, dan keterpaparan penerjemahan. Contoh konsep utama dalam keuangan internasional adalah model Mundell–Fleming, teori wilayah mata uang optimum, paritas daya beli, paritas suku bunga, dan efek Fisher internasional. Kajian perdagangan internasional menggunakan konsep-konsep ekonomi mikro, sedangkan penelitian keuangan internasional menggunakan konsep-konsep ekonomi makro.

v  Mata Uang Asing (Valuta Asing)
Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut dengan istilah valuta asing. Fungsi Valuta Asing sebagai berikut:
1.      Alat Tukar Internasional
2.      Alat Pengendali Kurs
3.      Alat Pembayaran Internasional
4.      Alat Untuk Memperlancar Perdanganan Internasional

v  Implikasi Bisnis Akibat Fluktuasi Nilai Tukar
Fluktuasi mata uang adalah hasil alami dari sistem nilai tukar yang berubah-ubah yang merupakan norma dari sebagian besar perekonomian utama. Nilai tukar satu mata uang terhadap yang lain dipengaruhi oleh berbagai faktor fundamental dan teknis. Termasuk diantaranya jumlah pasokan dan permintaan dari dua mata uang tersebut, kinerja ekonomi, prospek inflasi, perbedaan suku bunga, arus modal, dukungan teknis dan tingkat resistensi, dan sebagainya. Karena faktor-faktor ini umumnya dalam keadaan fluks terus-menerus maka nilai mata uang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Namun, walaupun tingkat mata uang sebagian besar seharusnya ditentukan oleh ekonomi yang mendasarinya, hal ini sering berubah-ubah, karena gerakan besar dalam mata uang juga bisa mendikte nasib perekonomian suatu negara.

Rabu, 13 November 2019

Pengorganisasian Pemasaran Global

A.    Pengorganisasian Pemasaran Global
Dewasa ini, departemen pemasaran telah berkembang dari fungsi penjualan sederhana menjadi kelompok fungsi yang kompleks, yang tidak selalu terpadu dengan baik dalam kelompok itu sendiri atau dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi bukan pemasaran yang ada dalam perusahaan. Saat ini ada beberapa model struktur organisasi pemasaran. Setidaknya ada empat pola dasar struktur organisasi, yaitu:

1.    Struktur divisi internasional
Pada struktur ini, kegiatan perusahaan dipilah menjadi dua unit, yaitu domestik dan internasional. Fungsi utama dari divisi internasional adalah membedakan dengan tegas antara bisnis domestik dan internasional suatu perusahaan.
Kelemahan desain ini adalah sebuah perusahaan yang menggunakan desain ini dapat berkembang dengan cepat menjadi perusahaan yang terdiversifikasi. Disamping itu, perencanaan perusahaan pun menjadi aneh karena adanya dua unit otonomi. Pengisolisasian manajemen puncak yang terlihat sebagai sesuatu yang diharapkan, dapat berubah menjadi suatu hambatan. Konflik dapat muncul sejalan dengan berkembangnya kegiatan operasional dan bertumbuhnya bisnis di luar negeri. Oleh karena itu, ketika perspektif bisnis semakin luas, struktur divisi internasional menjadi tidak efektif. Permasalahan lain yang melekat pada struktur ini adalah kegiatan penelitian dan pengembangan yang tidak dapat didesentralisasikan dengan mudah, dan oleh karena itu, cenderung diorientasikan secara domestik. Dengan kegiatan penelitian dasar yang dipusatkan di negara asal, kegiatan penelitian dan pengembangan di luar negeri biasanya hanya sekedar kegiatan modifikasi produk saja.

2.    Struktur organisasi geografis
Struktur geografis tingkat dunia dapat mengatasi permaalahan yang berkaitan dengan struktur divisi internasional. Operasi luar negeri dan domestik tidak dipisahkan, tetapi terintegrasi menjadi satu seolah-olah batas-batas antarnegara tidak pernah ada. Pasar dunia dipilah-pilah menjadi wilayah-wilayah geografis. Tanggung jawab operasional berada pada manajer lini sementara kantor pusat bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian tingkat dunia.
Perusahaan yang beroperasi dengan menggunakan struktur geografis biasanya memiliki karakteristik berikut ini:
a.    Lini produk mereka kurang beragam.
b.    Produk mereka dijual ke pengguna akhir.
c.    Pemasaran adalah variabel yang sangat penting.
d.    Semua produk mereka dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama.
e.    Produk diubah sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal.
Organisasi geografis memiliki beberapa keuntungan. Pendelegesasian wewenang dan tanggung jawab lininya dilakukan secara eksplisit. Koordinasi antara penjualan produk dan produksinya diperkuat, dan secara keseluruhan ada pemusatan pengalaman dari bidang-bidang permasalahan yang sering dihadapi. Kerugian yang paling dirasakan dari struktur ini adalah adanya sejumlah besar eksekutif “super” yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi secara efektif. Kerugian lainnya adalah adanya kemungkinan bahwa masing-masing produk individu tidak mendapat perhatian yang cukup karena tidak ada satu orang eksekutif yang secara khusus bertanggung jawab untuk segala kegiatan produk tersebut. Penggunaan manajer produk di kantor pusat dapat mengatasi masalah ini dengan cara memastikan bahwa setiap lini produk telah melakukan penetrasi yang benar di pasaran dunia.

3.    Struktur organisasi produk
Struktur ketiga ini memberikan tanggung jawab penanganan tingkat dunia kepada eksekutif grup produk di tingkat lini manajemen. Koordinasi kegiatan dalam suatu wilayah geografis ditangani oleh para staf ahli kantor pusat. Desentralisasi wewenang sangat penting dalam struktur ini. Lebih banyaknya tanggung jawab pengambilan keputusan yang diberikan kepada manajer setempat menyebabkan mereka lebih termotivasi.
Perusahaan yang menggunakan struktur ini biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.    Perusahaan terdiri dari pengguna akhir yang beragam.
b.    Lini produknya sangat diverifikasi dan membutuhkan kemampuan teknologi tingkat tinggi.
c.    Biaya pengapalan, tarif, dan pertimbangan biaya tertentu lainnya mempengaruhi produsen setempat.
Desentralisasi wewenang adalah keuntungan utama struktur ini. Motivasi kepala divisi sangat tinggi. Produk baru dapat ditambahkan dan yang lama dihapuskan tanpa membawa dampak besar terhadap kegiatan operasional secara keseluruhan. Keuntungan lainnya dari struktur ini adalah pengendalian suatu produk di sepanjang siklus hidupnya dapat dilakukan dengan lebih baik. Di samping itu, perusahaan multinasional tidak perlu mengabaikan struktur divisi produk dunia pada saat kegiatan operasional di luar negeri ternyata makin berkembang.
Kelemahan dari struktur ini adalah kemungkinan munculnya masalah koordinasi antara berbagai divisi produk. Divisi produk harus dikontrol secara rutin oleh manajemen puncak. Di samping itu, kepala divisi yang dipromosikan ke kantor pusat cenderung bertindak bias karena pengalaman mereka dengan lini produk tertentu yang ditangani selama ini memungkinkan pengabaian beberapa produk lainnya. Beberapa perusahaan menugaskan seseorang yang ahli dalam wilayah tertentu untuk mengatasi peramasalahan tersebut.

4.    Struktur organisasi matriks
Salah satu perkembangan dalam desain organisasi belakangan ini adalah struktur matriks. Struktur ini, yang pertama-tama dikenal pada tahun 1960-an, telah dipergunakan oleh berbagai perusahaan multinasional. Struktur matriks memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih besar ketimbang struktur komando lini tunggal yang telah didiskusikan sebelumnya dan menyelaraskan fleksibilitas ini dengan koordinasi dan skala ekonomis yang merupakan kekuatan dari sebuah organisasi besar. Ciri-ciri utama dari organisasi matriks adalah adanya manajer tertentu yang melapor kepada dua atasan, ketimbang ke satu atasan seperti yang dianut oleh cara-cara tradisional; adanya dua buah rantai komando yang digunakan. Perusahaan cenderung mengadopsi bentuk matriks ketika memiliki tingkat tanggapan yang tinggi pada dua sektor, seperti produk dan geografi adalah dua hal yang benar-benar penting; ketika ketidak pastian bisnis mengharuskan dilakukannya pemrosesan informal yang sangat tinggi; dan ketika ada hambatan besar sumber daya keuangan dan/atau manusia.
Dalam mendesain sistem matriks, seseorang harus sadar akan permasalahan yang biasanya muncul pada sistem ini. Pertentangan kekuasaan biasanya merupakan masalah pertama yang muncul ketika sistem ini diterapkan. Pertentangan ini muncul dari sistem komando ganda, yang bertendensi menciptakan ketidakseimbangan kekuatan karena setiap pihak berusaha menentukan sendiri batas-batas pengaruhnya. Di samping kontrol yang ketat atas anggaran dan sistem evaluasi, keseimbangan dapat dipelihara dengan menggunakan tingkat gaji, nama, jabatan, dan cara-cara lain yang dapat meningkatkan status dari pihak yang lebih lemah.
Permasalahan yang lain adalah adanya keyakinan yang salah yang mengatakan bahwa manajemen matriks adalah pengambilan keputusan yang dilakukan secara kelompok. Ini tidak benar. Masing-masing pimpinan matriks dan mitra paralelnya di sisi yang lain memiliki fungsi terpisah yang jarang sekali bertentangan, akan menghadap ke kedua pimpinan hanya sebagai tampat pengaduan terakhir. Kedua pimpinan jarang sekali harus bertemu untuk pengambilan keputusan.
Kesimpulannya, sistem matriks sangat bermanfaat bagi perusahaan yang harus bereaksi secara cepat terhadap lingkungan. Perusahaan biasanya berubah secara cepat terhadap lingkungan. Perusahaan biasanya berubah secara bertahap untuk menuju ke bentuk matriks ketimbang langsung menggunakannya pada saat pertama kali beroperasi. Di samping matriks geografis dan produk, dapat juga dibuat sistem matriks geografis fungsional dan produk.
Jenis lain dari struktur diatas adalah stuktur organisasi fungsional, hal ini tidak akan dibahas karena tidak banyak perusahaan multinasional yang menggunakan jenis tersebut. Kerugian utamanya adalah terlalu banyaknya sentralisasi. Hal ini membuat sulitnya koordinasi dalam pengambilan keputusan fungsional dan saling ketergantungan.
Pilihan bentuk organisasi suatu perusahaan memiliki implikasi yang sangat besar pada fungsi pemasaran. Sebuah perusahaan multinasional harus memilih struktur organisasi yang memaksimalkan desentralisasi, disamping tetap memungkinkan koordinasi antar kegiatan-kegiatan yang independen. Struktur tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1.    Kuliatas manajemen
2.    Keragaman lini produk
3.    Ukuran perusahaan
4.    Lokasi anak cabang dan karakteristiknya
5.    Blok perekonomian

B.    Organisasi Untuk Mengekspor
Kegiatan ekspor harus didukung oleh sebuah organisasi yang sesuai baik di home country maupun di host country. Hal-hal yang harus diputuskan oleh perusahaan mengenai organisasi di home country adalah apakah kegiatan ekspor perusahaan akan dilakukan sendiri ataukah melalui pihak ketiga yaitu perusahaan perdagangan yang memang bergerak dibidang ekspor dan impor. Jika perusahaan memutuskan untuk menangani sendiri kegiatan ekspornya, maka pilihannya adealah:
1.    Apakah hanya menunjuk seorang staf untuk menangani kegiatan ekspor, atau
2.    Membentuk sebuah bagian ekspor, atau
3.    Membentuk departemen atau divisi pemasaran luar negeri.
Pilihan di atas tergantung kepada:
a.    Frekuensi dan volume /nilai ekspor
b.    Kegiatan ekspor bersifat aktif atau pasif, dan
c.    Luas/cakupan pasar luar negeri
Sedangkan pilihan yang tersedia bagi perusahaan yang mengenai organisasi di host country adalah:
1.    Perusahaan membentuk organisasi sendiri di host country, atau
2.    Menunjuk pihak lain untuk menangani kegiatan memasukkan dan/atau pemasaran produk-produk perusahan ke atau di host country tersebut. Bentuk organisasi perusahaan di host country dapat berupa kantor perwakilan jika volume/nilai ekspor masih rendah, atau anak perusahaan jika volume/nilai ekspor ke pasar host country sudah layak untuk mendirikan sebuah anak perusahaan di negara tersebut. Sedangkan jika menunjuk pihak lain di host country untuk mengani kegiatan memasukkan dan/ atau pemasaran produk-produk perusahaan ke atau di host country tersebut, maka penunjukkan pihak lain tersebut oleh perusahaan dapat memiliki bentuk sebagai agen resmi atau distributor resmi.
Dalam menggunakan pihak lain untuk menangani pemasukkan dan/atau pemasaran produk-produk perusahan ke atau di host country, Keegan dan Green (2005: 407) menyebutksn penggunaan piggyback marketing yaitu penggunaan sebuah distributor resmi yang telah menangani produk atau produk-produk perusahaan atau perusahaan-perusahaan lain dan produk perusahaan sendiri merupakan pelengkap dari produk-produk yang telah ada. Keuntungan menggunakan piggyback marketing ini adalah perusahaan dapat memanfaatkan saluran-saluran distribusi yang telah dimiliki oleh distributor resmi tersebut. Keegan dan Green (2005: 278) juga mengemukakan 2 (dua) keuntungan utama bagi perusahaan jika menggunakan organisasi sendiri untuk menangani kegiatan memasukkan dan/atau pemasaran produk-produk perusahaan ke atau di host country yaitu: pengendalian dan komunikasi (berupa informasi dan umpan balik antara kantor pusat dengan kantor perwakilan atau anak perusahaan di host country tersebut). Kantor perwakilan atau anak perusahaan disebuah host industry tidak berarti organisasi perusahaan tersebut menangani sendiri distribusi produk ke pasar, tetapi dapat menggunakan lembaga-lembaga atau saluran-saluran distribusi yang ada di host country tersebut.
Disamping kelebihan-kelebihan mengekspor, terdapat juga beberapa kelemahan-kelemahan atau hambatan-hambatan, antara lain:
a.    Kemungkinan adanya risiko pembayaran.
b.    Terjadinya eskalasi harga karena biaya transportasi dan bea masuk yang tinggi. Kemungkinan kegagalan dalam penjualan atau pemasaran produk perusahaan mungkin dapat disebabkan oleh adanya eskalasi harga, kesalahan dalam memperkirakan potensi dan karakter-karakter pasar host industry, dan/atau strategi pemasaran yang tidak tepat. Kegagalan ini dapat berpengaruh buruk terhadap citra merek produk perusahaan dimata konsumen internasional/global.

C.    Memilih Struktur Organisasi yang Tepat
Sasaran pengorganisasian pemasaran internasional adalah sebuah struktur yang membantu perusahaanuntuk merespon perbedaan di lingkungan pasar internasional, sekaligus dimungkinkannya transfer pengetahuan, pengalaman dan keterampilan perusahaan yang tak ternilai harganya dari pasar negara asal ke seluruh sistem perusahaan. Dengan kata lain, sebuah struktur harus sesuai dengan tugas dan teknologi organisasi dan kondisi yang relevan dari lingkungan eksternalnya. Tampak dengan jelas bahwa tidak ada satu pun struktur yang dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh semua perusahaan. Pemilihan bentuk organisasi yang sesuai harus didasarkan pada beberapa kriteria.
1.    Pasar Luar Negeri Versus Pasar Domestik
Jika sebuah perusahaan menjalankan bisnis yang cukup besar di luar negeri, pengorganisasian operasi luar negeri perlu mendapat penekanan yang lebih besar. Jika pasar utamanya adalah pasar dalam negeri, bisnis di luar negeri cukup diorganisasikan melalui departemen ekspor. Contohnya Nestle dan Hershey Foods yang sama-sama dari Switzerland.
2.    Evolusi Struktur Organisasi Perusahaan
Ketika sebuah organisasi untuk pertama kalinya berkembang ke pasar luar negeri, afiliasi luar negerinya dan/atau anak cabangnya akan melapor langsung pada presiden perusahaan, atau seseorang yang ditunjuk, tanpa ba ntuan dari kelompok staf/kantor pusat. Sejalan dengan berkembangnya bisnis internasional, kerumitan koordinasi dan pengarahan akan berkembang jauh melampaui kemampuan seseorang untuk melakukannya sendirian. Pembentukan sebuah kelompok staf untuk megambil tanggung jawab kegiatan internasional yang terus berkembang sudah merupakan kebutuhan. Proses evolusi ini menentukan pilihan struktur organisasi yang akan digunakan pada suatu saat tertentu di sepanjang perjalanan hidup perusahaan.

3.    Sifat Bisnis dan Strategi yang Berkaitan
Sebuah perusahaan dengan produk yang kurang beragam di pasar yang berbeda (baik domestik dan internasional) dapat mengorganisasikan dirinya secara efektif jika didasarkan pada struktur fungsional. Dengan kata lain, ketika produk yang sama dijual di seluruh dunia kepada pengguna akhir yang sama, melalui saluran distribusi dan tema periklanan yang sama, penggunaan perangkat fungsional yang digunakan di pasar domestik juga dapat diperluas ke luar negeri. Di mana ada keragaman lini produk, dan/atau di mana keahlian lokal adalah syarat untuk dapat melayani pasar dengan baik, pengguna struktur organisasi geografis mungkin lebih cocok.
4.    Orientasi Manajemen
Sikap dan orientasi budaya manajemen suatu perusahaan terhadap berbagai macam aspek berbisnis di luar negeri adalah faktor lain yang mempengaruhi pilihan struktur organisasi. Aspek-aspek tersebut antara lain pertimbangan atas sikap manajemen terhadap orang asing dan lingkungan luar negeri, keinginan manajemen untuk mengambil resiko dan tumbuh dalam suasana yang kurang akrab, dan kemampuan manajemen untuk berkompromi agar dapat mengakomodasi perspektif luar negeri. Tiga orientasi utama yang sering dijumpai pada eksekutif internasional adalah etnosentris, atau berorientasi pada negara asal; polisentris, atau berorientasi pada negara tuan tumah; atau geosentris, yaitu berorientasi dunia.
5.    Tersedianya Manajer yang Cakap
Kriteria terakhir yang menentukan pilihan struktur organisasi adalah tersedianya eksekutif yang terlatih dalam skala internasional. Jika jumlah manajer yang terlatih tidak cukup tersedia, dalam jangka pendek, perusahaan terpaksa harus menerima suatu struktur organisasi yang berbeda dari struktur yang diinginkannya. Sedangkan dalam jangka panjang, ada kesempatan untuk melatih para manajer dan organisasi dapat dibentuk ulang sesuai dengan yang diinginkan. Namun demikian, investasi yang dibutuhkan untuk membina eksekutif agar terlatih secara internasional harus sesuai dan didukung oleh potensi jangka panjang dan rencana pengembangan bisnis perusahaan ke luar negeri.
Untuk mengevaluasi perlunya upaya perusahaan untuk mengembangkan  bakat manajemen dalam jangka panjang akan sangat membantu jika dilakukan pertimbangan terhadap berbagai kondisi yang berbeda, mana dariempat desain organisasi (divisi internasional, divisi produk, divisi wilayah, dan organisasi matriks) yang terlihat paling sesuai.

Pengertian Globalisasi Bisnis

Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.
Pengertian globalisasi bisnis
Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru.
-Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
 -Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
Manajemen dan Pengendalian
Berdasarkan sikap dan perilaku para manajer internasional dapat dibedakan menjadi beberapa macam,  yaitu :
1. Ethnocentric Manager / Manajer Etnosentris
Ethnocentric Manager adalah manajer yang memiliki anggapan atau persepsi bahwa budaya dan perilaku kerja di negara tempat asalnya jauh lebih baik daripada tempat lain. Contohnya adalah di mana para manajer asing lebih suka memberikan kesempatan jenjang karir pada pekerja asing saja sehingga menimbulkan diskriminasi.
2. Polycentric Manager / Manajer Polisentris
Polycentric Manager adalah manajer yang menggangap bahwa pekerja asing dan pekerja lokal memiliki perbedaan yang cukup jauh dan tenaga kerja dalam negeri lebih memiliki daya saing dan skill di lapangan.
3. Geocentric Manager / Manajer Geosentris
Geocentric Manager memiliki suatu anggapan yang lebih realistik dibanding kedua jenis manajer di atas. Manajer geosentris memahami bahwa terdapat kekurangan dan kelebihan pada budaya yang ada sehingga perlu dibuat adanya penyesuaian budaya dengan memnggabungkan keduanya untuk membentuk budaya yang baru yang lebih kuat dan efektif.
Kelompok Pekerjaan Global
Sistem kelompok kerja global mempunyai keuntungan yang lebih, yaitu selain memudahkan dalam menjalin jaringan yang luas bersifat internasional juga dapat memperkuat suatu organisasi yang bergerak dalam suatu bidang. Dengan adanya
Kompetisi Pasar Dunia
Peningkatan sumberdaya manusia Indonesia merupakan sebuah tuntutan dibanding dengan pilihan dalam era globalisasi ini. Perkembangan di bidang ekonomi yang sudah semakin tak berbatas, arus informasi yang semakin kencang dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat sumberdaya manusia menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan dan perubahan zaman.Dalam bahasa lain, bisa kita katakan, bangsa yang meningkatkan sumberdaya manusianya akan menguasai dunia dan sebaliknya bangsa yang tidak menginvestasikanya akan menjadi bangsa terjajah.Artinya, kualitas manusia Indonesia harus selalu bisa beradaptasi dengan perubahan, bahkan mencipta perubahan itu sendiri.
Sistem Pengiriman Global
Sistem pengiriman global menjadi kunci utama baik dibidang niaga maupun yang lainnya. Hal tersebuT dipengaruhi oleh perkembangan diri manusia sebagai inndividu social yang tertuang dalam organisasi bekerjanya. Transaksi antar Negara maupun antar pulau benua akan memerlukan sistem pengiriman global positioning system akan sangat membantu sistem pengiriman global. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. 
Solusi pengiriman global hanya menggunakan bahasa Inggris. Semua detail mengenai perijinan dan alamat harus menggunakan bahasa inggris. Di area belanja online akan mendapati biaya pengiriman dan jumlahnya tergantung dari besarnya order, berat dan Negara tujuan. Penerima bertanggung jawab atas pajak local. Biaya bea dan cukai ditanggung oleh penerima yaitu orang yang memesan barang. Setelah memesan barang, akan melihat tanggal disiapkan dan pengiriman dan order akan dikonfirmasikan ke email


Selasa, 30 Mei 2017

SUCH

SUCH
Dalam bahasa inggris, kita mengenal dengan “SUCH…THAT”. Sebenarnya “such.. that” hampir sama dengan “so..that” , letak perbedaannya dalam penggunaanya “SUCH ..THAT” harus menyebutkan kata benda (noun) sebagai perumpaannya (biasanya “such” diikui oleh “as (seperti)”) tapi sebelumnya Kata “SUCH” secara tata bahasa mmempunyai arti dalam bahasa Indonesia yaitu ‘seperti’ dan kata “That” mempunyai arti kata dalam bahasa Indonesia adalah ‘bahwa’.
Penggunaan Bentuk Such + Adjective + Noun
“Such” dapat dikombinasikan dengan kata sifat dan kata benda untuk menunjukkan sesuatu yang ekstrem. Bentuk ini sering digunakan dalam seruan.
contoh:
Denis has such a big house! I think it’s a little too much for her.
She has such beautiful hair! I have never seen that glorious hair before.
Bentuk di atas dapat dikombinasikan dengan “that” untuk menunjukkan sesuatu yang ekstrem yang menyebabkan hasil tertentu. “That” biasanya bersifat opsional.
contoh:
Denis has such a big house that I don’t know the way to the bathroom.
Denis has such a big house I don’t know the way to the bathroom.
She has such beautiful hair that she got a job as a model.
She has such beautiful hair she got a job as a model.
CATATAN: Ingat bahwa tanpa kata benda kita perlu menggunakan “begitu.”
contoh:
such beautiful hair that
so beautiful that
Penggunaan Bentuk Such + Judgemental Noun
“Such” juga dapat dikombinasikan dengan kata benda untuk menghakimi dan penekanan. Bentuk ini sering digunakan dalam seruan.
contoh:
She is such an idiot! She says the stupidest things.
Ronny is such a genius! We could never do this without him.
Bentuk di atas dapat dikombinasikan dengan “that” menunjukkan hasil tertentu. “That” biasanya bersifat opsional.
contoh:
She is such an idiot that nobody would hire her.
She is such an idiot nobody would hire her.
Ronny is such a genius that he immediately accepted at the famous university.
Ronny is such a genius he immediately accepted at the famous university.
Penggunaan Bentuk Such + Noun (This type of…)
“Such” juga bisa berarti “this type of…” atau “that type of…”
contoh:
They had never seen such writing before we discovered the tablet.
this/that type of writing
He usually doesn’t receive such criticism.
this/that kind of criticism
Fred has never made such mistakes so far.
these/those kinds of mistakes

Rabu, 26 April 2017

how to make simple slime

How to make simple slime
What You Need:

·         School glue
·         Borax (Sodium tetraborate)
·         Food coloring (optional)
·         Water
·         Two bowls

What You Do:

1.     In one bowl mix 1 oz. glue (about ¼ of the glue bottle) and ¼ cup water. If you want colored slime, add food coloring to the glue and water mixture. Lift some of the solution out of the container with the stir stick and note what happens.
2.     Add ¼ cup of Sodium Tetraborate (Borax) Solution to the glue and water mixture and stir slowly.
3.     The slime will begin to form immediately. Lift some of the solution with the stir stick and observe how the consistency has changed from Step 1.
4.     Stir as much as you can, then dig in and knead it with your hands until it gets less sticky. This is a messy experience but is necessary because it
allows the two compounds to bond completely. Don't worry about any
leftover water in the bowl; just pour it out.

5.     When not in use, store the slime in a plastic bag in the fridge to keep it
from growing mold.


WHAT HAPPENED:

The glue has an ingredient called polyvinyl acetate, which is a liquid polymer. The borax links the polyvinyl acetate molecules to each other, creating one large, flexible polymer. This kind of slime will get stiffer and more like putty the more you play with it. Experiment with different glues to see if they create slime (e.g., carpenter glue, tacky glue, etc.).


·         

Senin, 17 April 2017

PAST CONTINUOUS

PAST CONTINUOUS

Active                                                                         
Rumus :                                              
 (+)  : S + Was/Were + V-ing                                       
 (-) : S + Was/Were + not + V-ing                                
 (?) : Was/Were + S + V-ing                                        
Pasive
Rumus :
(+) : S + Was/Were + being + V3
(-) : S + Was/Were + not + being + V3
(?) : Was/Were + S + being + V3
Ex :                                                                 
Active                         
 (+) He was reading the newspaper.                
(+) She was watching TV.                               
 (+) They were studying english.                                 
(-) He was not reading the newspaper.            
 (-) She was not watching  the TV.                  
 (-) They are not studying english.                  
(?) Was he reading the newspaper ?                
 (?) Was she watching TV ?                
 (?) Was they studying english ?                                 
Ex :
pasive
(+) The newspaper was being read by him.
(+) The TV was being watched by her.
(+) English was being studied by them.
(-) The newspaper was not being read by him.
(-) English was not being studied by them.
(-) TV was not being watched by her.
(?) Was the newspaper being read by him ?
(?) Was the TV being watched by her ?
(?) Was english being studied by them ?